Friday, August 24, 2012

Tentang Nabila (lagi) ;)

20120804_210018-

Belum habis kekagumanku pada Nabila. Ada cerita begini;

Ramadhan lalu, tepatnya tanggal 12 Agustus 2012, aku dan mbak Dini buka puasa hingga tarawih di masjid, ternyata Nabila dan mbak Shinta (uminya) juga datang. Sesaat sebelum sholat Isya dimulai, pak Riyan (suami mbak Shinta alias abinya Nabila) mengatakan bahwa beliau malam ini akan i'tikaf di masjid, jadi beliau meminta mbak Shinta dan Nabila pulang bareng aku dan mbak Dini. Mbak Shinta kemudian menyampaikan ke Nabila kata-kata suaminya, ia juga menyuruh Nabila main dulu sama pak Riyan sebelum sholat dimulai, karena biasanya sebelum tidur Nabila bermain bersama abinya. Nabila kemudian menuju abinya dan bermain, aku tidak tau mereka main apa dan kayak gimana, secara aku masih di dalam ruang keputrian.

Kemudian sholat Isya pun dimulai, jamaah wanita sholat di lantai 3 masjid Al Fatah, Busan. Mbak Shinta tetap berada di lantai 1 (ruang keputrian), beliau sholat disitu karena sedang hamil besar, ndak kuat kalo naik turun tangga. Seperti biasa Nabila ikut kami sholat di lantai 3, sesuai perintah uminya. Saat jeda setelah sholat Isya, Nabila sedikit merengek bilang pengen main sama abinya, "Lah mana bisa, kan abi Nabila juga sholat, mana belum mulai sholat tarawihnya" kata kami. "Kalo gitu Nabila mau nginap disini juga sama kayak abi, tante. Ayo tante anterin Nabila ke umi", rajuknya. Akhirnya mbak Dini mengantar Nabila turun menemui uminya lalu kembali ke atas dan kemudian sholat tarawih.

Seusai tarawih, mbak Dini bertanya apa saya mau jika malam ini i'tikaf di masjid dia sambil menemani mbak Shinta dan Nabila, saya iyakan. Nabila senang sekali mengetahui bahwa dia akan menginap di masjid malam ini, sama seperti abinya. Kemudian kami bertiga (aku, mbak Dini, mbak Shinta) ke minimart membeli beberapa keperluan setelah mengambil uang di ATM. Dalam perjalanan, mbak Shinta menceritakan pada kami bagaimana cara Nabila meyakinkannya untuk ikutan menginap di masjid.

Nabila (N): umi, kita tidur disini juga ya sama seperti abi..
Shinta (S): nggak bisa Nabila, nanti umi nggak bisa tidur, enakan di rumah kan ada AC-nya..
N: kan di masjid ada AC-nya umi.. bilang aja kalo kita kepanasan, biar dinyalain..
S: AC-nya kan cuma boleh dinyalakan kalo orangnya lebih dari 10, Nabila.. (memang ini kebijakan dari Imam masjid untuk menghemat listrik)
N: yah umi, kan Nabila kangen sama abi, Nabila masih pengen main sama abi..
S: kan tadi Nabila udah main sebelum sholat Isya tadi.. lagian kalo nginap disini kita harus bayar uang sahur, Nabila.. umi nggak bawa duit ini..
N: emang harus bayar ya?
S: iya, tadi umi udah kasi uang ke abi buat sahurnya abi.. umi belum ambil uang lagi, Nabila..
N: siapa sih om-nya yang bagian ini umi? coba deh Nabila tanyain..

Dan seterusnya, hingga akhirnya mbak Shinta lulus dan bersedia memenuhi permintaan Nabila tidur di masjid. Luar biasa bukan? Anak berumur kurang dari 6 tahun bisa mempersuasi orang dewasa dengan tanpa "kekerasan", tanpa tangisan atau teriakan yang membuat jengkel orang lain yang mendengarkan.

Ada satu lagi yang lucu khasnya Nabila, dia suka bilang "Ada masalah?" dengan ekspresi polos. Suatu hari saat buka puasa bersama di masjid, Nabila menggelitiki kaki mbak Dini, mbak Dini cuma bisa meringis menahan geli. Lalu Nabila berkata, "Tante ada masalah?" dengan wajah polosnya. Siapa yang tidak terbahak coba?! Nabila Nabila.. :D

Posted via email from i love my life